Kamis, 31 Mei 2012

Info : Mengenali Saat Kosmetik Sudah Kedaluwarsa


Kulit merupakan salah satu aset wanita yang patut dijaga. Lindungi kulit secara maksimal dengan menghindarinya dari iritasi. Kenali usia produk make-up yang Anda kenakan sebab produk kedaluwarsa malah bakal membuat kulit rusak.

Alas bedak
Alas bedak cair memiliki umur yang lebih singkat daripada alas bedak bubuk. Alasannya, bakteri lebih mudah tumbuh dalam benda lembap dan berair. Umumnya, alas bedak dengan bahan dasar air bisa bertahan maksimal 1 tahun. Sedangkan yang berbahan dasar minyak bisa bertahan lebih lama sampai 18 bulan. Itu pun jika Anda selalu menggunakan tangan yang bersih dan kuas yang dibersihkan paling tidak satu minggu sekali dengan air hangat.

Kemasan alas bedak juga ikut mempengaruhi. Kemasan alas bedak dalam bentuk botol pump bisa bertahan lebih lama daripada wadah lainnya yang lebih terbuka. Selain itu, semakin lama tekstur alas bedak cair juga akan berubah. Perubahan tekstur karena reaksi minyak dan air tersebut bisa membuat pulasan alas bedak menjadi tidak merata.

Alas bedak kering atau bubuk bisa bertahan lama karena bakteri sulit tumbuh dalam medium ini. Alas bedak yang kering bisa digunakan sampai 2 tahun dengan penyimpanan yang baik. Tapi jika ditemukan perubahan tekstur, misalnya mengeras atau menggumpal sebaiknya diganti.

Maskara
Setelah 3 bulan, tekstur maskara biasanya semakin menggumpal. Apalagi jika Anda sering berulang kali memompa kuas ke dalam tube maskara sebelum mengaplikasikannya. Kebiasaan semacam ini bisa membuat semakin banyak udara masuk ke dalam tube dan mengakibatkan maskara mudah kering. Selain itu, tube yang basah dan gelap merupakan tempat favorit bakteri untuk bersarang.

Jika maskara Anda sudah terasa kering dan terlalu menggumpal sebelum 3 bulan, sebaiknya ganti dengan baru. Maskara yang rusak tidak hanya membuat bulu mata rapuh, tapi juga berisiko meningkatkan iritasi pada mata. Bukannya tidak mungkin gumpalan maskara akan jatuh ke mata dan mengakibatkan iritasi.

Eyeliner
Eyeliner cair usianya tidak berbeda jauh dari maskara. Mulai 3 bulan Anda sudah harus mewaspadai umur maksimal eyeliner Anda. Jika tidak ditemukan perubahan tekstur atau iritasi, eyeliner cair bisa dipakai sampai 5 bulan. Untuk eyeliner pensil bisa bertahan sampai 1 tahun. Pastikan selalu menyerut kembali eyeliner pensil Anda sebelum menggunakannya agar permukaan pensil selalu bersih.
Eyeshadow
Lagi-lagi Anda harus memperhatikan tekstur pemulas mata apa yang Anda gunakan. Umumnya pemulas mata kini tersedia dalam bentuk krim atau bubuk. Sama seperti alas bedak, pemulas mata berbentuk krim memiliki usia yang lebih pendek. Paling lama, 6 bulan Anda sudah harus mengganti pemulas mata krim Anda dengan yang baru.

Sedangkan untuk pemulas mata dengan tekstur bubuk, Anda bisa menggunakannya sampai 2 tahun. Pastikan selalu tutup rapat wadah eyeshadow usai digunakan. Namun bila terjadi iritasi pada kulit, segera buang eyeshadow Anda untuk menghindari kerusakan kulit lebih lanjut.

Lipstik
Lipstik bisa bertahan sampai 2 tahun jika disimpan dengan baik. Hindari panas dan jangan lupa segera ditutup setelah selesai digunakan. Pelajari reaksi make-up pada kulit Anda. Jika terjadi rasa gatal, panas, muncul kemerahan pada kulit, atau iritasi kulit lainnya, segera buang produk tersebut. Konsultasikan kepada dokter kulit tentang kondisi kulit Anda untuk mendapat hasil yang terbaik. Jangan sampai niat untuk meningkatkan penampilan malah berakhir sebaliknya.

 
Sumber : Yahoo

Info : Makanan Berjamur Belum Tentu Harus Dibuang


Ketika makanan di dapur ada yang kedaluwarsa, saya dan suami sering berdebat apakah makanan itu harus dibuang makanan itu atau tidak.

Karena dia sudah bertualang ke seluruh dunia dan mencoba banyak makanan aneh, dia berpikir seberapa bahaya sih jamur di makanan? "Potong saja bagian jamurnya," katanya.

Saya, di sisi lain, bekerja di bagian layanan makanan rumah sakit. Sebelum jadi ahli gizi, saya pun sempat mengikuti kursus keamanan pangan dan mikrobiologi makanan. Jadi kalau makanan berjamur? Langsung buang!
Ternyata pendapat kami sama-sama benar. Menurut USDA, beberapa makanan bisa dimakan meski sudah berjamur, sementara beberapa jenis lain harus dibuang.


Di bawah ini adalah 4 makanan berjamur yang bisa Anda konsumsi (tapi jika sudah berjamur seluruhnya, buang saja):

1. Daging salami yang keras dan daging ham. Ternyata normal kalau kedua produk itu memiliki permukaan berjamur. Saran USDA adalah hilangkan saja jamurnya.

2. Keju keras dibuat tanpa jamur. Untuk keju yang tidak menggunakan jamur dalam proses pembuatannya, pada dasarnya jamur tidak bisa tumbuh. Untuk keju keras, seperti Asiago, Pecorino, Parmesan dan Cheddar, potong 1 inci (2,54 sentimeter) di sekitar dan di bawah area berjamur (untuk mencegah kontaminasi, jangan menyentuh jamur dengan pisau yang Anda gunakan).

3. Keju yang dibuat dengan jamur. Jenis keju ini, seperti Gorgonzola dan Stilton, memiliki permukaan berjamur, Anda bisa mengonsumsinya jika setidaknya memotong 1 inci di sekitar area berjamur.

4. Buah dan sayur yang keras. Kata kunci di sini adalah keras (contoh: kubis, paprika, wortel, dst). Seperti keju keras yang dibuat tanpa jamur, buah dan sayur yang keras juga tidak mudah ditumbuhi jamur. Hal yang sama juga berlaku untuk sayur dan buah jenis ini: potong seinci di sekitar dan di bawah area berjamur (ingat, jangan menyentuh jamur dengan pisau) sebelum memakannya.


Makanan yang harus langsung dibuang saat berjamur:

1. Yoghurt dan krim asam. Jenis makanan ini memiliki kadar kelembapan tinggi dan bisa terkontaminasi dengan jamur yang susah dilihat, tipis dan tertanam di dalam makanan.

2. Beberapa jenis keju. Keju yang dibuat dengan jamur dan tidak terlalu keras seperti Brie, Camembert dan beberapa jenis keju biru, harus segera dibuang. Keju lunak, seperti Cottage dan keju krim, Neufchatel, chevre (yang dibuat dari susu kambing), dst, juga harus segera dibuang bila berjamur. Semua tipe keju yang sudah hancur dan dipotong juga harus segera dibuang.

3. Selai dan jeli. Menurut USDA, jamur di selai dan jeli bisa memproduksi mikotoksin (zat beracun yang bisa membuat Anda sakit) dan harus segera dibuang.

4. Buah dan sayur lunak. Sebagaimana yoghurt dan krim asam, buah dan sayur lunak (mentimun, tomat, persik, dst) kemungkinan memiliki jamur di bawah permukaannya. Karena jamur menyebar lebih cepat di buah dan sayur, periksa juga makanan di sekitar sayuran dan buah-buahan tersebut.

5. Roti dan produk kue lain. Semuanya adalah tipe makanan berpori, jadi jamur bisa tumbuh di bawah permukaannya.

6. Selai kacang, kacang polong dan kacang-kacangan. Karena jenis makanan ini diproses tanpa pengawet, mereka memiliki risiko berjamur yang cukup tinggi, menurut USDA.

7. Daging, bacon atau hot dog. Jika jenis makanan ini, yang memiliki tingkat kelembapan tinggi seperti yoghurt dan krim asam, sudah berjamur, Anda harus segera membuangnya karena kemungkinan besar jamur juga tumbuh di dalamnya.

8. Sisa makanan yang dipanaskan. USDA menyarankan untuk membuang sisa makanan berbahan daging dan unggas yang dipanaskan. Makanan dari gandum dan pasta yang sudah berjamur juga lebih baik dibuang. Semuanya memiliki tingkat kelembapan yang tinggi dan kemungkinan besar jamur juga tumbuh di dalam makanan.


Sumber : Yahoo

Selasa, 29 Mei 2012

Info : Tubuh sehat diawali konsumsi minuman yang tepat


Memiliki tubuh sehat ternyata dipengaruhi cara memilih minuman yang sehat pula.  Jika caranya tepat, porsinya juga tepat, maka hidup sehat tidak lagi sulit digapai.
Berikut ada 12 cara sehat mengkonsumsi minuman sehat seperti dikutip dari grup facebook GERAKAN SADAR GIZI yang ditulis ahli gizi Rosihan Anwar Sgz.

1. Awalilah menu minuman (atau makanan) pagi Anda dengan jus sayuran. Brokoli, wortel, bayam, dan ketimun adalah sayur-sayuran dengan konsentrasi air juga serat yang tinggi.

2. Konsumsilah teh setidaknya 2 cangkir setiap harinya. Minuman teh hijau memiliki manfaat lebih banyak bagi kesehatan ketimbang teh hitam dan mudah ditemukan di tempat perbelanjaan terdekat di rumah Anda. Usahakan memilih teh tubruk (bukan teh bubuk) dan bukan teh celup. Ingat, tidak pakai gula.

3. Makan 5 porsi buah yang berbeda setiap harinya. Ya, buah juga sumber minuman. Bisa dikatakan dapat memakan minuman Anda sendiri.

4. Jangan kaget melihat jumlahnya. Satu porsi buah bukan berarti satu buah. Seiris pepaya, seiris semangka, beberapa iris apel, jeruk, dan mangga, bisa jadi pilihan tepat. Mungkin Anda bisa mulai mencari tukang rujak yang dapat menjadi langganan Anda di sekitar tempat aktivitas harian Anda. Sudah sehat, segar pula.

5. Kurangi asupan karbohidrat dan lemak dan tambahkan porsi sayur Anda. Karbohidrat dan lemak menyerap air sehingga mereka yang mengkonsumsi terlalu banyak karbohidrat dan lemak biasanya mudah merasa badannya panas.

6. Tidak perlu makan suplemen. Mengkonsumsi suplemen berarti minum air putih lebih banyak agar tidak ada pengendapan ginjal akibat bahan-bahan kimia pembentuk suplemen-walau para produsennya mengaku menggunakan teknologi alami. Lagipula, bila pola makan Anda sudah benar, berarti kebutuhan vitamin bagi tubuh Anda juga sudah tepat. Vitamin yang berlebih juga akan keluar melalui air seni, jadi buat apa-apa buang-buang uang?

7. Lebih banyak minum di kala pagi menjelang sore dan kurangi ketika menjelang malam. Anda tidak mau kan terganggu tidurnya karena bolak-balik ke kamar mandi?

8. Saat puasa lebih baik mencukupkan porsi minuman dengan cara mencicil dari sejak buka puasa hingga imsak. Penyerapan cairan akan lebih efektif ketimbang minum sekaligus empat gelas pada saat sahur. Bukannya terserap tubuh, tetapi malah beser.

9. Bagi ibu menyusui, minumlah sebelum dan sesudah menyusui agar mempercepat pengisian ulang air susu ibu.
          
10. Minum usai olahraga memang melegakan, tetapi minumlah dengan perlahan dan tidak sekaligus. Lakukanlah dalam keadaan santai alias tidak ngos-ngosan karena picu jantung masih sangat kencang.

11. Pada suhu udara yang sangat panas dan kering disarankan mengkonsumsi minuman dingin untuk menghindari dehidrasi. Biasanya terjadi di daerah-daerah gurun pasir atau savana.

12. Hindari soda dan kafein. Soda menyerap air yang begitu banyak sehingga kita akan selalu merasa haus walau sudah meminum air soda dalam jumlah banyak. Sedangkan endapan kafein dapat mengganggu ginjal Anda.


sumber : Yahoo

Selasa, 22 Mei 2012

Berbagi info : Jantung Sehat Berkat Makan Semangka

Rasanya yang manis dan mengandung banyak air, tak hanya menjadikan buah semangka sebagai buah favorit. Ternyata, buah dengan daging berwarna merah cerah ini amat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Menurut penelitian, makan semangka baik bagi penderita hipertensi. Pasalnya, memakan buah ini dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi bisa memicu risiko penyakit jantung dan stroke.

Penelitian di Florida telah menemukan bahwa senyawa alami dalam buah semangka, yaitu citrulline, yang membantu melebarkan dan merilekskan pembuluh darah, sehingga jantung tidak harus bekerja keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Menurut riset, kadar citrulline lebih banyak ditemukan pada kulitnya dan dapat ditemukan pada semua warna semangka. Namun, yang paling tinggi kandungannya terdapat dalam jenis semangka kuning.

Penelitian lain dari University Kentucky juga menunjukkan bahwa semangka baik dikonsumsi untuk menjaga berat badan dan membantu kesehatan jantung.

Tak hanya itu, penelitian di Inggris juga menunjukkan manfaat lain semangka. Menggunakan tikus yang telah diberi makanan berkolesterol tinggi, peneliti kemudian memberikannya jus semangka setiap hari. Hasilnya, tikus tampak lebih sehat bahkan jumlah kolesterol jahat menjadi lebih rendah dalam darahnya.

Sebaiknya mengonsumsi semangka dalam porsi yang cukup. Terlalu banyak makan semangka bisa membuat Anda buang air kecil terus menerus, karena semangka bersifat diuretik. Kandungan gula yang tinggi dalam semangka juga harus jadi perhatian.


sumber : Yahoo

Info : Jangan terlalu makan banyak buah ini

Saat sedang merasa lapar, terkadang orang ingin mengunyah cemilan, seperti keripik, cokelat, hingga kue, yang sangat memanjakan lidah. Agar tetap sehat, banyak orang mengganti cemilan-cemilan tersebut dengan buah-buahan segar.
Buah-buahan memang kaya akan vitamin dan mineral yang menunjang diet sehat Anda. Sayangnya, masih banyak orang menganggap semua buah pasti menyehatkan padahal ada beberapa buah yang sebaiknya tidak dipilih sebagai cemilan. Timesofindia (14/5) menyebutkan beberapa buah yang sebaiknya Anda hindari untuk dijadikan cemilan sehat.
Melon dan semangka

Kedua buah ini memiliki kandungan air yang cukup banyak sehingga baik untuk mengatasi dehidrasi. Sayangnya, kandungan gula dalam keduanya cukup tinggi (Indeks glikemik mencapai 65-100 persen), sehingga sangat tidak disarankan bagi mereka yang memiliki diabetes atau memiliki riwayat keluarga penderita diabetes untuk mengonsumsi buah ini.
Nanas

Buah yang cukup unik ini memang kaya akan vitamin dan mineral. Selain itu, buah nanas juga rendah lemak sehingga baik untuk menurunkan kolesterol. Namun, buah nanas yang masak mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Penderita diabetes sebaiknya tidak mengonsumsi nanas secara berlebihan. Selain itu, buah ini juga mengandung bromelain, sebuah enzim yang dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan.
Mangga dan pepaya

Buah ini tentu saja menjadi favorit Anda. Meskipun rasanya tidak semanis nanas, buah mangga dan pepaya akan aman jika dikonsumsi sesekali saja. Untuk menggantikan keduanya, Anda bisa mencoba pisang. Walaupun pisang juga memiliki kandungan gula yang cukup tinggi (GI mencapai 55), namun pisang merupakan sumber energi yang baik.


sumber : Yahoo

Sabtu, 12 Mei 2012